Friday, May 6, 2016

Architectural Parallel Computer



Anggota Kelompok :
-        Ibnu Muzzakkir                 53412525
-        Khulafi Ahdian                 54412096
-        Maulida Nurul F S            54412492
-        Muhammad Valdie A       55412123
-        Mukhlis Wicaksono          55412149



Jurnal : PARALLEL PROCESSING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SERVER E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MESSAGE PASSING INTERFACE (MPI) STUDI KASUS SMA NEGERI 1 PEKANBARU


1.     Pendahuluan
Parallel processing komputasi adalah proses atau pekerjaan komputasi dikomputer dengan memakai suatu bahasa pemrograman yang dijalankan secara paralel pada saat bersamaan. Secara umum komputasi paralel diperlukan untuk meningkatkan kecepatan komputasi bila dibandingkan dengan pemakaian komputasi pada komputer tunggal. Cluster (parallel processing) yang dibangun adalah cluster yang didedikasikan secara khusus untuk komputasi performa tinggi atau High Performance Computing (HPC) dan penyeimbangan kinerja server elearning atau Load Balancing Cluster (LBC). Untuk membangun cluster (parallel processing) tersebut dibutuhkan paling sedikit dua komputer yang terhubung ke sebuah jaringan privat.
Mekanisme parallel processing yang digunakan adalah Message Passing Interface (MPI). Message Passing Interface (MPI) adalah sebuah antar muka pemrograman yang digunakan untuk mendistribusikan proses ke simpul simpul komputasi yang lain di dalam sebuah cluster (parallel processing). Pada penelitian yang akan diujicobakan terhadap SMA Negeri 1 Pekanbaru akan menggunakan cluster yang didedikasikan untuk komputasi paralel. Cluster ini akan dibangun secara heterogen yaitu dengan menyeragamkan sistem operasi dan menggunakan perangkat keras yang berbeda pada masing-masing komputer.

2.    Pembahasan
Pada penelitian ini, cluster yang dibangun pada laboratorium SMA Negeri 1 Pekanbaru menggunakan dua unit komputer server, satu unit digunakan sebagai komputer head node (frontend) dan satu unit digunakan sebagai compute node yaitu compute- 0-0. Komputer head node (frontend) berfungsi sebagai main server dalam melayani compute node untuk melakukan parallel processing dalam meningkatkan atau menyeimbangkan kinerja server e-learning. Pada komputer head node (frontend) memberikan layanan IP address  kelas A dengan range 10.10.0.1 – 10.10.0.254.secara otomatis kepada compute node. Layanan IP address akan berfungsi setelah melakukan konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Server.
Penelitian ini menggunakan metode Load Balance Cluster (LBC) yaitu konsep untuk menyeimbangkan beban atau muatan kerja ke beberapa komputer server, dengan cara membagi beban kerja web server dan database server. Beban kerja jaringan yang tersebar di node adalah untuk meningkatkan kinerja komputasi di jaringan. Hal ini memungkinan setiap pengguna computer baik guru atau siswa dilingkungan sekolah yang akan mengakses elearning secara intranet akan terpasang secara merata sehingga tidak akan memperlambat kinerja server e-learning karena kedua komputer server tersebut saling berbagi beban kerja dalam melayani komputer client.

3.    Kesimpulan
Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa menggunakan cluster dapat meningkatkan kinerja komputasi di jaringan, dimana beban kerja komputer server tersebut saling berbagi dalam melayani komputer client. Selain itu penggunaan memori yang digunakan dalam parallel processing lebih efisien dan meningkatkan serta menyeimbangkan kinerja server.


Daftar Pustaka

Pengantar Komputasi Modern di Bidang Geografi



Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web

Anggota Kelompok :
-        Ibnu Muzzakkir                 53412525
-        Khulafi Ahdian                 54412096
-        Maulida Nurul F S            54412492
-        Muhammad Valdie A       55412123
-        Mukhlis Wicaksono          55412149

Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memori, memori disini bisa juga dari memori komputer. Karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer, maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada.
Komputasi modern dapat diterapkan dalam beberapa bidang salah satunya bidang Geografi. Pada tulisan ini akan dibuat review jurnal mengenai Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web.
1.      Pendahuluan
SIG adalah suatu sistem berbasis komputer untuk menangkap, menyimpan, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, dan men-display data dengan peta digital. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil. Keputusan yang diambil khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan/spasial.
Potensi wilayah Kabupaten Banyuasin akan berkembang baik, bila pertumbuhan potensi seperti pertanian, perindustrian dan perkebunan dikelola dengan baik, sehingga akan memberikan kontribusi pendapatan ekonomi yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat SIG kepada pengguna yang terdiri dari kecamatan, perusahaan dan instansi-intansi terkait yang memerlukan informasi tentang letak potensi wilayah di bidang pertanian, perkebunan dan perindustrian yang ada di Kabupaten Banyuasin.
Dalam penelitian penulis memetakan potensi wilayah pada Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan yang bergerak pada bidang pertanian, perindustrian, dan perkebunan. Kabupaten Banyuasin terbagi atas 19 (sembilan belas) kecamatan dimana setiap kecamatan memiliki potensi alam yang melimpah yang sebaiknya disajikan dalam bentuk sistem informasi geografis berbasis web.
2.      Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah model air terjun (waterfall model) atau sering disebut dengan “siklus kehidupan klasik”. Tahapan utama dari waterfall model langsung mencerminkan aktifitas pengembangan dasar. Terdapat 5 (lima) tahapan pada waterfall model, yaitu: 1) requirement analysis and definition, 2) system and software design, 3) implementation and unit testing, 4) integration and system testing, dan 5) operation and maintenance.
Data yang digunakan pada penelitian didapat dengan: 1) proses wawancara yang dilakukan dengan pihak BAPPEDA Banyuasin untuk mendapatkan gambaran kebutuhan pengguna terhadap sistem yang akan dibangun, dan 2) studi literatur berupa penelusuran jurnal ilmiah dna dokumentasi yang ada.
3.      Hasil dan Pembahasan
Hasil dari sistem ini memudahkan pengguna yaitu kecamatan, perusahaan dan instansi-instansi untuk mengetahui informasi potensi dibidang pertanian, perkebunan, dan perindustrian pada setiap wilayah Kabupaten Banyuasin. Selain itu juga memberikan kemudahan petugas dalam mengatur pengolahan data potensi wilayah. Berikut ini pembahasan mengenai halaman WebGIS.
·         Halaman WebGIS Pertanian
Halaman ini menggambarkan informasi mengenai informasi pertanian. Jika diklik wilayah kecamatan maka akan menampilkan informasi detail mengenai wilayah tersebut.
·         Halaman WebGIS Perkebunan
Halaman ini menggambarkan informasi mengenai informasi perkebuan. Jika diklik wilayah kecamatan maka akan menampilkan informasi detail mengenai perkebunan yang ada di wilayah tersebut
·         Halaman WebGIS Perindustrian
Halaman ini menggambarkan informasi mengenai informasi industri. Jika diklik wilayah kecamatan maka akan menampilkan informasi detail mengenai indutri yang ada di wilayah tersebut.
4.      Kesimpulan
·         SIG memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi potensi dibidang pertanian, perkebunan, dan perindustrian di Kabupaten Banyuasin.
·         Memberikan kemudahan kepada petugas dalam mengatur pengolahan data potensi wilayah di Kabupaten Banyuasin.
·         Manfaat dalam pengolahan data potensinya lebih memudahkan pengembangan wilayah Kabupaten Banyuasin.


Sumber : http://arxiv.org/pdf/1509.01857

Wednesday, May 4, 2016

Pengoperasian data qubit

Anggota Kelompok :
-        Ibnu Muzzakkir                 53412525
-        Khulafi Ahdian                 54412096
-        Maulida Nurul F S            54412492
-        Muhammad Valdie A       55412123
-        Mukhlis Wicaksono          55412149



Qubit adalah unit dasar informasi dalam sebuah komputer kuantum. Jika bit dapat mewakili hanya satu dari dua kemungkinan seperti 0, atau 1 (ya atau tidak), qubit dapat mewakili lebih: 0 atau 1, 1 dan 0. Sepasang qubit dapat dinyatakan dalam superposisi kuantum dari 4 keadaan, dan tiga qubit dalam superposisi dari 8.
Konsep qubit berasal dari Mekanika Kuantum yang berhubungan dengan partikel yang sangat kecil. Partikel kecil (subatomik) dapat memiliki keadaan yang berbeda secara bersamaan karena ketika momentum partikel (massa dan kecepatan) diukur terjadi perubahan partikel. Dua aspek yang paling relevan fisika kuantum adalah prinsip superposisi dan Entanglement.

Superposisi, pikirkan qubit sebagai elektron dalam medan magnet. Spin elektron mungkin baik sejalan dengan bidang, yang dikenal sebagai spin-up, atau sebaliknya ke lapangan, yang dikenal sebagai keadaan spin-down. Mengubah spin elektron dari satu keadaan ke keadaan lain dicapai dengan menggunakan pulsa energi, seperti dari Laser - katakanlah kita menggunakan 1 unit energi laser. 

Quantum Gates
Quantum gates berperan dalam perhitungan gerbang logika kuantum. sebuah gerbang kuantum (gerbang logika kuantum) adalah dasar dari pengoperasian data qubit. Tidak seperti gerbang logika klasik (bit), gerbang logika kuantum bersifat reversibel. Namun, komputasi klasik dapat dilakukan dengan menggunakan gerbang reversibel. Misalnya, gerbang Toffoli reversibel dapat melaksanakan semua fungsi Boolean.

Gerbang logika kuantum diwakili oleh matriks. Gerbang kuantum yang paling umum beroperasi pada ruang satu atau dua qubit, seperti gerbang logika klasik yang beroperasi pada satu atau dua bit. Dengan kata lain, gerbang kuantum dapat dijelaskan oleh matriks 2×2 atau 4×4.



Algoritma Shor
Algoritma Shor adalah salah satu contoh yang memanfaatkan sifat-sifat kuantum dan mengeksploitasinya sedemikian sehingga dapat menyelesaikan masalah tertentu. Hal ini mendorong berbagai penelitian mengenai bagaimana merancang algoritma yang dapat memanfaatkan fenomena kuantum.

Algoritma Shor ditemukan oleh Peter Shor pada tahun 1995, sebuah komputer quantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini secara umum digunakan untuk mengamankan pengiriman data, yaitu kode RSA. Jika disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini tidaklah efektif.


Sumber :